Minggu, 15 November 2015



Apa itu Business Model Canvas ?

Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework yang sederhana dan mudah dimengerti untuk menggambarkan bisnis kita yaitu Business Model Canvas. Lebih jelasnya, Business Model Canval adalah sebuah template yang digunakan untuk menggambarkan seperti apa bisnis yang ingin dibangun atau bisnis apa yang sedang dijalani sekarang secara menyeluruh dan dari berbagai aspek.
 Pada business model canvas ini ada sembilan kotak yang merepresentasikan elemen-elemen kunci yang secara umum akan ada pada semua model bisnis. Kesembilan hal tersebut adalah:
  1. Key Activities
    adalah aktivitas atau proses kunci yang ada di bisnis tersebut. Berikut kategori di dalam key activities :
    • Production : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk.
    • Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia jasa.
    • Platform  Network : menjadi tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk saling berinteraksi/transaksi atau membangun network.
  2. Key Resources
    merupakan sumber daya kunci atau utama yangdiperlukan dalam menciptakan nilai tambah bagi para pelanggan. Berikut kategori di dalam key resources :
    • Physical Asset : fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.
    • Intellectual : brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi rahasia perusahaan.
    • Human : tenaga kerja
    • Financial : sumber daya keuangan perusahaan berupa cash, credit, obligasi, saham dsb.
  3. Key Partners
    dalam bisnis kita tidak bisa melakukan semua sendirian, namun pasti akan berhubungan dengan supplier, distributor, atau partner dalam hal lain.Dalam business model ini juga turut digambarkan agar nantinya dapat mengurangi ketidak pastian dan resiko bisnis yang terkait dengan partner. Berikut kategori di dalam key partners :
    • Strategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.
    • Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor.
    • Join ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk usaha baru.
    • Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada motif optimization and economy of scale.
  4. Value Propositions
    adalah keseluruhan gambaran produk atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan para customer. Berikut kategori di dalam value propositions :
    • Newness : produk / jasa yang baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya biasanya banyak ditemukan di dunia teknologi.
    • Performance: produk / jasa yang ditawarkan meningkatkan kinerja customer agar menjadi lebih efisien / lebih efektif.
    • Customization: produk / jasa yang ditawarkan berbeda / ada pilihan untuk setiap segmen yang memiliki kebutuhan yang beragam/berbeda.
    • Getting the Job Done : dengan membeli brg tersebut akan membantu customer menyelesaikan sesuatu.
    • Desain (Design) : menawarkan nilai artistik lebih dr sekedar fungsional.
    • Status (Brand) : merk yang high class memberi social status kepada pembelinya.
    • Harga (Price) : menawarkan harga yang bersaing atau sesuai dengan ciri pangsa pasar.
    • Hemat (Cost reduction) : produk / jasa yang ditawarkan membantu customer mengefisienkan biaya pemakaian.
    • Meminimasi Resiko (Risk reduction) : menawarkan produk /  jasa yang meminimalkan risiko yang ditanggung customer seperti garansi.
    • Akses (Accessibility) : mempermudah akses customer terhadap produk /  jasa yang ditawarkan.
    • Kenyamanan (Convenience/usability) : menawarkan produk /  jasa yang nyaman dan cenderung mempermudah customer.
  5. Customer Segments
    menjelaskan siapa saja target-target pelanggan kita. Mendeskripsikan segmen pelanggan akan menentukan apa produk dan jasa yang nantinya akan kita berikan kepada pelanggan. Berikut kategori di dalam customer segments :
    • Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan masalah yang sama.
    • Niche Market : segmen pasar yang spesifik.
    • Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda tetapi dalam satu kategori.
    • Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.
    • Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen pasar yang saling tergantung.
  6. Channels
    yaitu bagaimana cara agar produk, jasa, dan nilai tambah yang kita ciptakan ini disadari, dibeli, dan sampai ke tangan customer sesuai dengan apa yang kita janjikan. Berikut kategori di dalam channels :
    • Direct : sales force, web sales, own stores.
    • Indirect : partner stores, wholesaler.
    • Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.
    • Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.
    • Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.
    • Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/jasa) kepada customer.
    • After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.
  7. Customer Relationships
    Di era kompetisi yang ketat seperti sekarang ini sangat penting untuk menjaga hubungan dengan pelanggan agar pelanggan merasa nyaman dan dekat. Berikut kategori di dalam customer relationships :
    • Transactional: beli putus saat itu juga.
    • Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan pelanggan.
    • Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan Anda.
    • Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di bisnis retail.
    • Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS.
    • Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.
    • Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu untuk bisnis Anda.
  8. Cost Structures
    yaitu penjelasan mengenai struktur-struktur biaya yang terlibat dan dikeluarkan dalam bisnis, baik itu fixed and variable cost, maintenance cost,operational cost dsb. Berikut kategori di dalam cost structures :
    • Cost-Driven: sensitif terhadap harga bahan baku.
    • Value-Driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku karena yang dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup.
    • Fixed Cost: biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksi.
    • Variable Cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi.
  9. Revenue Streams
    yaitu penjelasan tentang apa saja hal-hal yang membuat bisnis mendapatkan pemasukan dari para pelanggannya. Berikut kategori di dalam revenue streams :
    • Asset Sale: penjualan produk secara fisik.
    • Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.
    • Subscription Fees: biaya berlangganan.
    • Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.
    • Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.

 Sumber Referensi

  1. https://studentpreneur.co/blog/bmc-101-cara-mengisi-dan-contoh-business-model-canvas-yang-benar/
  2. https://www.academia.edu/6087565/Materi_Workshop_-_Business_Model_Canvas

Kelompok Pengantar Bisnis Informatika
  • Adityo Arno (50412257)
  • Hasnan Habib Adhyaksa (53412360)
  • Kresna Budi Prasetya (54412116)
  • Muhammad Rexa Bantera (55412047)
  • Musa Al Kazhim (55412162)
  • Noprytry Kurniwan Kase (55412370)


Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About