Senin, 08 Juli 2013

Posted by Unknown On 07.43
SAHABAT SEJATI

Sahabat
Telah kau daki
Gunung kemerdekaan
Menuju sinar harapan
Kehidupan masa depan
Menuju kebahagian

Sahabat
Relung waktu telah lalu
Rindu hati ingin bertemu
Walau surya telah berlalu
Dirimu masih ku tunggu
Dalam paruh waktuku

Sahabat
Aku memuja seraya berdoa
Kesehatan dan keberkahan
Tetap menyertaimu
Bersama KuasaNya
Kau akan bahagia

Sahabat
Ketika hati ini bergeming
Gema Adzan berkumandang
Dikaulah yang membimbing
Ke Surau kecil desa
Bersujud kepadaNya
Hingga raga ini tenang

Sahabat
Sukma melemah
Jiwa berserah
Tak tahu arah
Terhentilah darah

Sahabat
Telah berujung riang
Gaung cinta persaudaraan
Telah kau tebarkan
Mengisi celah darah
Terpendam lubuk dalam

Sahabat
Lukisan kata tepat
Hembusan angin bertempat
Riasan duniawi bersifat
Dalam kota terpadat
Semoga masih sempat
Citra ini terdapat

Sabtu, 29 Juni 2013

PUISI " KAISAR AIR MATA"

Posted by Unknown On 10.08

         KAISAR AIR MATA

Bagaimana lagi kami bicara
Kalau setiap bicara, bicaramulah yang pasti menang
Bagaimana lagi kami berpikir
Kalau setiap berpikir, pikiranmu tak bisa ditentang

        Kau bilang BBM naik
        kubilang jangan dulu
        Kau bilang harus naik
        kubilang separuh bangsa tercekik
        Kau bilang demi kemakmuran
        kubilang kemakmuran yang mana

Kau bilang ada BLT bagi duafa
kubilang BLT hanya penunda kecewa saja
Kau bilang terserah…!
kubilang parah…!

       Lalu bagaimana kita bisa selapar
       jika kau tak pernah lapar
       Bagaimana kau bisa merasakan orang miskin
       kalau sejak lahir kau tak pernah miskin
       Bagimu uang sejuta tak bisa berbuat apa
       Bagiku dapat hutang sepuluh ribu bisa jadi surga

Bagaimana kita bisa sewarna
kalau kau serigala berbulu domba
Bagaimana kita bisa sebangsa
Jika kau selalu Belanda
Kau bilang kenaikan harga BBM untuk menggerakkan roda pembangunan bangsa
Kubilang kenaikan harga BBM akan memperpanjang barisan pelacur, preman, penganggur, TKI-TKW,
anak-anak putus sekolah, pemulung, dan bisa saja bunuh diri…              

      Kau bilang itu dampak kebodohan
      Kubilang itu keputusasaan di negeri jajahan…

                                                           Oleh "Noprytry Kurniwan Kase"

Minggu, 12 Mei 2013


PERBEDAAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MENURUT PARA AHLI

           Kebudayaan dan peradaban adalah dua kata yang sampai sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan ahli. Pendapat pertama menyatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam penggunaan istilah “kebudayaan” dan “peradaban”. Sementara itu pendapat kedua menyatakan bahwa ada perbedaan terminologis antara “kebudayaan” dan “peradaban”. Tulisan ini secara ringkas mencoba untuk memberikan sedikit bahan untuk menjelaskan pandangan yang kedua tentang “kebudayaan” dan “peradaban” sebagai istilah yang memiliki perbedaan secara terminologis.
Ada beberapa ahli yang memberikan titik tekan berbeda untuk menjelaskan konsep tentang kebudayaan dan peradaban. Ahli-ahli tersebut antara lain Albion Small, Alfred Weber, dan Spengler.
Bagi Albion Small  : peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara itu, kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Menurut Small  peradaban berhubungan dengan suatu perbaikan yang bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia, sedangkan kebudayaan mengacu pada sesuatu yang bersifat material, faktual, relevan, dan konkret.
Namun demikian, berbeda dengan pandangan Small, Alfred Weber justru memberikan pendapat yang berbeda
 Menurut Alfred Weber  : peradaban mengacu pada pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang bersifat teknisyang digunakan untuk mengendalikanalam. Sedangkan kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai, prinsip normatif, dan ide yang bersifat unik. Aspek peradaban lebih bersifat kumulatif dan lebih siap untuk disebar, lebih rentan terhadap penilaian dan lebih berkembang daripada aspek kebudayaan. Peradaban bersifat impersonal dan objektif, sedangkan kebudyaan lebih bersifat personal, subjektif, dan unik.
Selain pandangan Small dan Weber yang cenderung bersifat pada pemilihan istilah, ada pandangan yang lebih khas yang dikemukakan
pendapat Spengler :  Pendapat ini senada dengan pendapat Theodorson yang menjelaskan keterkaitan antara peradaban dan kebudayaan. Peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf tinggi atau kompleks. Spengler menyatakan bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika telah mencapai taraf tinggi dan kompleks. Lebih lanjut lagi Spengler menyatakan bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika tidak lagi memiliki aspek produktif, beku dan mengkristal. Sedangkan kebudayaan mengacu pada sesuatu yang hidup dan kreatif. Kebudayaan adalah sebagai sesuatu yang “sedang menjadi” (it becomes), sedangkan peradaban adalah sebagai sesuatu yang “sudah selesai” (it has been). Contoh dari peradaban adalah bangunan-bangunan monumental seperti Borobudur, Piramida, Tembok Besar Cina, serta berbagai hal monumental lain. Sementara itu contoh dari kebudayaan antara lain makanan dan minuman, pakaian, dan berbagai hal yang masih memiliki kecenderungan untuk terus berkembang.
Daed Joesoef berpendapat kebudayaan adalah hal-hal atau segala sesuatu yang mempunyai ciri atau sifat budaya. Sedangkan budaya itu sendiri adalah sistim nilai yang dihayati. Nilai dapat berbentuk (tangible) seperti bangunan bersejarah, karya seni, lukisan, patung, dan lainnya. Dan peradaban adalah suatu kondisi masyarakat yang terdiri dari kesatuan budaya dan sejarah. Dalam pengertian lain peradaban merupakan jenjang keberadaan tertinggi yang dapat dicapai oleh suatu kebudayaan; ia adalah artifisial, tidak metafisis, tidak berjiwa, dikuasai oleh intelek. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedangkan kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna tidak) di dunai pemikiran.
  S. Czarnowski mengartikan peradaban sebagai suatu taraf tertentu dari kebudayaan, yakni taraf yang tertinggi yang mengandaikan tingkat-tingkat perkembangan secara umum dari umat manusia sebelumnya yang lebih rendah selama prasejarah dan zaman-zaman yang biadab. Berbeda dengan Samuel Huntington, dalam memberikan pengertian peradaban ini S Czarnowski lebih menitik beratkan kepada periodisasi dari perkembangan hidup manusia di muka bumi ini. Dengan demikian S Czarnowski membagi peradaban kepada tiga periode yaitu jaman purba, pra sejarah dan jaman modern. S Czarnowski samasekali tidak membahas tentang konten dari suatu peradaban ketika memberti pengertian peradaban tersebut. Peneliti ini hanya berkonsentrasi dalam memberi pengertian peradaban kepada periode jaman semata. Namun tentu saja dalam kaitannya dengan periodisasi ini, S Czarnowski memberikan elemen- elemen pendukung dari masing- masing peradaban tersebut. Tanpa ini maka pengertian peradaban menjadi tidak jelas. Karena tidak menutup kemungkinan konten dari suatu peradaban masa lalu tetap dipelihara atau bahkan menjadi semacam rujukan untuk periode peradaban selanjutnya. Lalu, apakah bila ada suatu masyarakat tertentu yang masih memelihara peradaban purba, kemudian tumbuh dan berkembang pada kekinian, apakah kemudian akan dikategorikan sebagai peradaban kuno atau peradaban modern.
Menurut Saya :  kebudayaan yang berarti segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia ayang mereka gunakan untuk kehidupannya. Sedangkan peradaban yang berarti segala sesuatu yang dihasilkan manusia/kebudayaan yang bersifat baik atau dapat memajukan kehidupan dan hal semacam ini hanya berlangsung sementara dan dalam kurun waktu tertentu. Jadi dengan kata lain peradaban merupakan hasil/puncak perkembangan dari suatu kebudayaan dan bersifat kompleks. Kebudayaan ini berakar pada ide mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni dan agama suatu masyarakat sedangkan peradaban berakar pada ide tentang kemajuan material (ilmu dan teknologi), aspek kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain
                  http://matakristal.com/pengertian-peradaban/

Kebudayaan Nasional

Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya.
kebudayaan nasional dalam pandangan ki hajar dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dankebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradsional, Kongres Kebudayaan 1991: Kebudayaan Nasional Kini dan di Masa Depan,
Belakangan ini, budaya Indonesia yang marak dibicarakan adalah batik. Batik adalah salah satu warisan dunia yang berasal dari Indonesia ini merupakan situs dunia yang sangat mengagumkan. Corak batik sangat beragam, bahkan membuat para wisatawan asing yang datang ke Indonesia pun kagum.





          Contoh budaya lainnya adalah wayang. Wayang tidak hanya berada di Indonesia. Negara lain mempunyai koleksi wayang tersendiri. Namun wayang yang berasal dari Indonesia mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan wayang dari negara lain.





          Rumah adat di Indonesia pun beragam. Contoh nya saja seperti rumah adat yang berada di Tana Toraja dan rumah adat yang berada di Sumatera Barat.





          Tarian adat di Indonesia pun sangat beragam, seperti tari piring dari Sumatera Barat, tari saman dari Nangroe Aceh Darussalam, tari jaipong dari Jawa Barat dan banyak lainnya.




          Kebudayaan nasional Indonesia tidak hanya sebatas pada batik, wayang, rumah adat maupun tarian. Sastra, alat musik, lagu, pakaian, dan kebudayaan lainnya merupakan peninggalan sejarah yang membuat Indonesia mempunyai ciri khas tertentu di mata dunia.

Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia beserta contoh sekitar

Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. 

Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto  (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak  positif dan negatif.



1)    Dampak Positif



     Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.



2)    Dampak Negatif


Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;  kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.


a)    Kesenjangan Sosial Ekonomi


Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan.  Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan hal- hal berikut ini:


•    Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga     terdapat kelompok pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau kriminalitas



b)    Kerusakan Lingkungan Hidup



Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak  sebagai berikut:
•    Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan     mata kabur.



•    Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.



•    Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi

.

c)    Masalah Kriminalitas


Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi – organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.


d)    Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan  oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.


1.    Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu,  kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.



2.    Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.





Sabtu, 13 April 2013


 Hubungan Manusia dengan Kebudayaan di Indonesia

Bab 1. Pendahuluan
  1. Latar Belakang
Hubungan antara manusia dengan kebudayaan memiliki keterkaitan yang erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia berkaitan dengan kebudayaan. Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Manusia sebagai mahluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dan dorongan nalurinya dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya untuk mempelajari keadaan sekitar dengan pengetahuan yang dimilikinya. Kebudayaan juga mengajarkan kepada manusia beberapa hal penting dalam kehidupan seperti etika sopan & santun menjadikan ciri khas kebudayaan orang Indonesia.

2.Tujuan
Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan kebudayaan yang telah berlangsung selama ini.

Bab 2. Pembahasan Hubungan Manusia dan Kebudayaan di Indonesia
  1. Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Jadi, masyarakat akan terbentuk jika ada penduduknya sehingga tidak mungkin ada masyarakat tanpa adanya penduduk, lalu tidak ada suatu masyarakat yang tidak di dukung oleh kebudayaan.
Penduduk dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tertentu. Adapun masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta manusia.
Kebudayaan sangat berpengaruh dalamKehidupan manusia sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas. interaksi antara manusia dengan sekelilingnya sangatlah berpengaruh dalam kehidupan, salah satunya dengan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa dan arsitektur merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

  1. Penduduk dan Permasalahannya
Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialahThomas Robert Malthus dalam edisi pertamanya “Essay Population“ tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok yaitu bahwa bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik tolak dari hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya penduduk itu menurut deret ukur sedangkan berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.

  1. Komposisi Penduduk dan Pesebaran Penduduk

Setiap 10 tahun sekali, pemerintah Indonesia selalu mengadakan sensus penduduk. Sensus penduduk bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi mendata tentang umur penduduk, jenis kelain penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis pekerjaan penduduk dan sebagainya. Dengan mengetahui komposisi penduduk tersebut menurut umur dan jenis kelamin, data dapat disusun menjadi piramida penduduk. Piramida penduduk adalah suatu grafik susunan penduduk pada saat tertentu dalam bentu piramid.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
  1. Penduduk muda
  2. Bentuk piramida stationer
  3. Piramida penduduk tua

Pada masa purba hingga saat ini, manusia lebih memilih tempat yang subur untuk dijadikan tempat tinggal. Hal ini menjadi penyebab perebutan wilayah subur antar manusia dan menjadi sebuah kemungkinan timbulnya kepadatan penduduk. Dari kepadatan penduduk tersebut maka akan berkembang pesat menjadi sebuah perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah perdagangan dan lain-lain. Dari sinilah kemudian banyak penduduk dari tempat yang tidak terlalu subur berpindah ketempat yang lebih subur. Hal ini disebut dengan transmigrasi (perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah yang lainnya).

  1. Perkembangan dan Perubahan Kebudayaan

 Pengertian kebudayaan banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya telah dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Lalu dari berbagai pengertian tersebut, para ahli merumuskan adanya 7 unsur kebudayaan yang umumnya ada di masyarakat, yaitu :
  1. Unsur religi (agama)  
  2. Sistem kemasyarakatan
  3. Sistem peralatan
  4. Sistem mata pencaharian hidup (pekerjaan)
  5. Sistem bahasa
  6. Sistem pengetahuan
  7.  Seni
               Berasal dari 7 unsur itulah maka kebudayaan paling sedidkit memiliki 3 wujud antara lain :
  1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya
  2. Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
  3. Kebudayaan sebagau benda hasil karya manusia

Perubahan kebudayaan terjadi karena pola hidup masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut. Biasanya terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia yang lainnya atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat.

  1. Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam

Kebudayaan Hindu dan Budha
 Pada abad ke-3 dan ke-4, agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke Pulau jawa. Perpaduan antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari india berlangsung secara mudah dan mantap. Lalu sekitar abad ke-5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia khususnya Pulau Jawa. Ajaran Budha dapat dikatakan memiliki pandangan yang lebih maju daripada ajaran Hindu, karena pada ajaran Budha tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam sebuah masyarakat.

Kebudayaan Islam
 Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikenalkan di Indonesia oleh para pemuka Islam yang disebut dengan Wali Sanga. Titik pusat penyebaran agama Islam terjadi di Pulau Jawa, tetapi masuknya agama Islam terjadi sebelum abad ke-15. Bukti tersebut ditunjukkan dengan adanya makam seorang wanita Islam di daerah Gresik pada abad ke-11. Masuknya Islam ke Indonesia berlangsung dalam suasana damai dan tidak dengan paksaan.

 Hingga saat ini, agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut paling banyak. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kebudayaan Islam menjadi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

               Banyak opini umum menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cerminan dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Setiap masyarakat memiliki nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasinya. Nilai dan sistem kaidah berisikan harapan-harapan masyarakat dan perilaku yang pantas. Suatu kaidah misalnya kaidah hukum memberikan batas-batas pada perilaku seseorang. Batas-batas tersebut yang menjadi ”aturan permainan” dalam pergaulan hidup.

  1. Hubungan anatara Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain dan merupakan salah satu ikatan yang tidak bias dipisahkan. Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia dengan akal dan pikiran agar mereka dapat menciptakan dan melestarikan budaya mereka secara turun menurun. Kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia tidak bisa hidup tanpa budaya yang diciptakannya.
Kebudayaan juga merupakan system nilai dan gagasan utama yang vital karena memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakat atau member seperangkat model untuk bertingkah laku. Perubahan terjadi karena manusia melakukan hubungan antara sesame individu maupun kelompok dalam suatu masyarakat dan perubahan tersebut bersifat dinamis. Dalam ilmu sosiologi, manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Hasil karya manusi menghasilkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungannya.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyak yang dilaksanakan manusia. Ada lima penyebab terjadinya perubahan kebudayaan, yaitu :

Perubahan lingkungan alam.
  1. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain.
  2. Perubahan karena adanya penemuan (discovery).
    1. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain.
    2. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru.

Bab 3. Penutup
  1. Kesimpulan dan Saran
Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan, manusia akan selalu menghadapi permasalah kebudayaan dimana akan selalu terjadi perubahan terhadap kebudayaan. Kebudayaan akan selalu mengalami perubahan karena kebudayaan bersifat dinamis.
Sebagai manusia, kita harus menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri karena kita lah yang menciptakannya. Kita akan rugi bilamana budaya yang kita ciptakan sendiri hilang dan diklaim oleh bangsa lain


Daftar Pustaka

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About